1. Halo Guest, pastikan Anda selalu menaati peraturan forum sebelum mengirimkan post atau thread baru.

Kalimat MOTIVASI yang salah

Discussion in 'Chit Chat' started by rivaekaputra, Jun 10, 2010.

Tags:
  1. rivaekaputra

    rivaekaputra Netpreneur

    Joined:
    Nov 6, 2009
    Messages:
    1,102
    Likes Received:
    41
    Location:
    Tangerang
    2 kalimat motivasi seperti :

    - tetap semangat !!!!!
    - jangan menyerah !!!!!

    mungkin diartikan sama oleh pikiran kita sebagai 'kalimat motivasi' (oleh Pikiran sadar)

    namun ternyata 2 kalimat diatas tersebut memiliki arti yang sangat berbeda di PIKIRAN-BAWAH-SADAR kita & PIKIRAN BAWAH SADAR itu berpengaruh pada 88% porsi pikiran kita......

    yang dibaca oleh PIKIRAN-BAWAH-SADAR itu adalah :

    - tetap semangat !!!!:semangat!:
    - menyerah !!!! :nyerah:

    karena salah satu sifat PIKIRAN-BAWAH-SADAR itu adalah menghilangkan kata negasi (Tidak, Jangan, Bukan...)

    Nara Sumbernya adalah seorang Pakar dalam bidang Pikiran :
    hxxp://www.adiwgunawan.com/awg.php?co=p5&mode=detil&ID=14
    Rule Your Mind or It Will Rule You

    Pikiran merupakan hamba yang sangat berguna namun merupakan majikan yang paling kejam. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan pikiran anda. Berita baiknya, sebelum saya menjelaskan maksud pernyataan di atas, adalah bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk di dunia ini yang memiliki kemampuan berpikir mengenai proses berpikir. Istilah teknisnya adalah metakognisi. Berita buruknya adalah bahwa sangat banyak orang yang tidak sadar, tidak tahu, pura-pura tidak tahu, atau bahkan tidak mau tahu bahwa mereka sebenarnya memiliki kemampuan ini. Dan oleh sebab itu mereka tidak pernah sadar bahwa seumur hidup mereka telah menjadi budak atau hamba dari pikiran mereka sendiri.

    Apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan realisasi dari pikiran kita yang dominan. Semakin kita memikirkan hal yang tidak kita inginkan, maka kita semakin cenderung mendapatkannya. Ada seorang remaja putri, yang tidak suka dengan tingkah laku ibunya dan ia berkata, "Nanti, kalau saat saya dewasa, saya tidak akan jadi seperti ibu saya". Apa yang terjadi saat ia dewasa? Ia menjadi persis seperti ibunya. Mengapa? Karena semakin ia pikirkan bahwa ia tidak mau menjadi seperti ibunya, maka pikiran ini menjadi semakin dominan, semakin menguasai dirinya, dan dengan demikian mengarahkan ia untuk menjadi seperti ibunya.

    Demikian juga orang gagal, yang pencapaian prestasi hidupnya rendah. Coba anda tanyakan pada mereka, "Apa yang anda ingin capai dalam hidup?". Mereka akan selalu berkata, "Saya ingin agar hidup saya tidak kekurangan, tidak miskin, tidak susah, tidak menderita, tidak ini...., tidak itu.....". Yang mereka katakan selalu apa yang tidak mereka ingin terjadi pada diri mereka. Namun yang tidak mereka sadari adalah semakin mereka fokus untuk menghidari apa yang tidak mereka inginkan maka pikiran mereka akan semakin membuat hal itu menjadi kenyataan.

    Sebaliknya kalau orang sukses ditanya," Apa yang anda ingin capai dalam hidup?", maka mereka pasti akan menjawab, "Saya ingin menjadi pengusaha sukses, saya ingin membantu orang yang tidak mampu dengan kekayaan saya, saya ingin mendirikan panti asuhan, saya ingin menyekolahkan anak ke luar negeri, saya ingin......., saya ingin........". Semua jawaban itu selalu yang positip. Anda bisa lihat bedanya sekarang?

    Anda mungkin akan bertanya, "Mengapa terjadi perbedaan hasil antara orang gagal dan orang sukses, padahal mereka memikirkan tujuan yang sama?" Sebelum saya jawab, saya perlu meralat pertanyaan anda. Mereka memang terkesan memikirkan hal yang sama, padahal tidak sama. Bukankah tidak mau hidup miskin sama dengan hidup dalam kelimpahan? Bukankah hidup tidak menderita sama dengan hidup senang atau bahagia? Secara bahasa, apa yang mereka nyatakan memang artinya sama. Tapi secara kerja pikiran, kedua pernyataan itu bertolak belakang. Lho, koq bisa?

    Sekarang saya ingin bermain dengan pikiran anda sejenak. Coba anda lakukan hal berikut ini. Saya ingin anda untuk tidak memikirkan seekor gajah warna merah muda. Sekali lagi, saya minta anda tidak memikirkan gajah warna merah muda. OK! Berhenti sejenak. Lakukan eksperimen kecil ini. Setelah itu baru anda boleh meneruskan membaca.

    Bila anda melakukan dengan benar apa yang saya minta maka yang pikiran anda malah memikirkan seekor gajar warna merah muda. Mengapa bisa terjadi demikian? Bukankah perintahnya tadi adalah anda diminta tidak memikirkan gajar merah muda?

    Inilah perbedaan kerja bahasa dan kerja pikiran. Secara struktur kalimat, instruksi yang saya berikan sudah benar. Namun tidak demikian bila instruksi ini mau dilaksanakan oleh pikiran. Bahasa mengenal negasi. Pikiran tidak. Kalimat "tidak memikirkan" secara kaidah bahasa memang benar berarti "tidak boleh memikirkan atau jangan memikirkan". Namun di pikiran, untuk bisa menegasi suatu pernyataan maka yang terjadi adalah harus terlebih dahulu muncul "sesuatu" untuk kemudian dinegasi.

    Dalam contoh yang saya berikan, untuk bisa "tidak memikirkan gajah merah muda", maka yang terjadi di pikiran adalah:
    1. pikiran harus memunculkan gambar gajah warna merah muda
    2. baru setelah itu pikiran akan menegasi gajah merah muda

    Namun, begitu gambar gajah merah muda telah muncul dipikiran maka efek negasi tidak berlaku. Artinya, gambar gajah merah muda itu akan tetap berada di dalam pikiran. Semakin dominan pikiran itu maka semakin kuat pengaruhnya pada diri seseorang.

    Hal ini sama efeknya dengan orangtua yang "memotivasi" anaknya, yang malas belajar, dengan kalimat, "Nak, jangan malas. Kalau malas kamu nggak bisa sukses". Apa yang terjadi? Anaknya justru tambah malas dan tambah sulit sukses. Demikian juga saat orangtua mendorong anak untuk rajin bangun pagi dengan, "Kalau bangun jangan suka telat. Jangan suka bangun siang. Nanti bisa telat masuk sekolah". Apa yang terjadi? Anaknya tetap bangunnya telat. Mengapa bisa demikian?

    Komunikasi mengandung tiga hal. Pertama adalah ide, kedua adalah gambaran mental, dan yang ketiga adalah emosi. Saat orangtua berkata jangan bangun telat, maka ini adalah ide. Selanjutnya dalam pikiran akan muncul gambar orang yang bangun telat. Setelah itu muncul emosi. Kalau emosi yang muncul adalah ia merasa enak kalau tidur sampai siang, maka kebiasaan ini akan semakin kuat.

    Stephen Covey dalam bukunya The Seven Habits of Highly Successful People mengatakan bahwa saat dalam setiap kesempatan, kita selalu dibombardir dengan begitu banyak stimulus. Dan dari setiap stimulus, akan selalu muncul respon. Banyak orang yang hanya menjalani hidup secara mekanis yaitu aksi ? reaksi. Ada stimulus (aksi), tanpa berpikir panjang, langsung memberikan respon (reaksi). Padahal sebenarnya antara stimulus dan respon ada waktu jeda yang dapat kita gunakan untuk menentukan respon yang paling sesuai.

    Lalu pertanyaannya adalah, "Apa yang sebenarnya terjadi di masa jeda ini?"

    Uraikan......

    Untuk dapat benar-benar bisa mengendalikan pikiran kita harus menyadari bahwa kita dan pikiran kita adalah dua hal yang berbeda. Dengan kata lain, kita menggunakan pikiran namun pikiran bukanlah diri kita. Diri kita adalah sebuah kesadaran yang menggunakan pikiran sebagai alat untuk menghasilkan buah pikir. Kesadaran ini merupakan langkah awal untuk mengendalikan pikiran. Untuk mudahnya anda cukup mengingat tiga hukum pengendalian pikiran berikut:
     
  2. rivaekaputra

    rivaekaputra Netpreneur

    Joined:
    Nov 6, 2009
    Messages:
    1,102
    Likes Received:
    41
    Location:
    Tangerang
    Hukum pengendalian pikiran yang pertama berbunyi: Buat pikiran anda memikirkan apa yang anda ingin pikirkan.

    Pikiran selama ini telah dengan sangat bebas memikirkan apapun yang pikiran inginkan. Dengan demikian selama ini pikiran yang mengendalikan diri anda. Sekarang, setelah menyadari hal ini, anda perlu membalik prosesnya, kenali bahwa pikiran hanyalah merupakan suatu aktivitas, yang dapat berjalan sesuai dengan keinginan anda. Untuk dapat mengendalikan pikiran, anda harus disiplin dalam menjalankan hukum pertama ini. Belajarlah untuk mengatur pikiran seperti anda menjalankan sebuah mesin. Anda dapat menyalakan atau mematikan menurut keinginan anda.

    Hukum pengendalian pikiran yang kedua berbunyi: Buat pikiran anda berpikir saat anda menginginkannya berpikir dan berhenti berpikir saat anda menginginkannya berhenti.

    Bagi kebanyakan orang pikiran mereka dapat melakukan apa saja, meskipun tanpa persetujuan mereka, sehingga pikiran yang menentukan apa yang akan ia pikirkan. Akibatnya, pikiran yang muncul sering kali tidak terkendali dan mengakibatkan pikiran yang kacau. Untuk mengatasi hal ini anda harus bisa menjadi tuan dari pikiran anda, bukan sebaliknya. Gunakan pikiran saat anda ingin menggunakannya dan tidak menggunakannya saat anda tidak ingin menggunakannya. Dengan kata lain, anda harus belajar untuk bisa membuat pikiran menjadi tenang saat anda menginginkannya tenang.

    Hukum pengendalian pikiran yang ketiga berbunyi: Menjadi pengamat dari pikiran yang anda pikirkan.

    Semakin ahli anda dalam memainkan peran sebagai pengamat dalam mengamati pikiran maka anda akan semakin mampu menguasai pikiran. Mainkan peran pengamat dalam setiap bentuk kegiatan mental yang anda lakukan. Jadikan hal ini sebagai sebuah kebiasaan. Bila anda mampu menjadikan peran pengamat sebuah kebiasaan, maka kebiasaan ini akan sangat membantu mengembangkan kemampuan persepsi anda. Selanjutnya anda akan mampu mengendalikan pikiran dan berpikir secara sadar.

    Pada mulanya, keadaan pikiran orang pada umumnya relatif tidak terstruktur, obyektif, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman belajar baru. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini perlahan tapi pasti berubah menjadi semakin kaku, bias, dan sulit menerima persepsi, pembelajaran, atau respon yang tidak dapat diterima oleh struktur sebelumnya. Pada akhirnya, seluruh ruang lingkup kesadaran pikiran sadar didikte dan tunduk pada kerangka berpikir yang tadinya dibentuk sebagai landasan untuk mengembangkan kemampuan berpikir itu sendiri.

    Pikiran sadar atau rasional sebenarnya merupakan pikiran yang paling tidak rasional. Mengapa demikian? Pikiran rasional, berdasarkan kesan yang diterimanya melalui perspektif yang terbatas, membentuk struktur-struktur yang kemudian menentukan apa yang akan diterima dan ditolaknya secara bebas. Mulai saat itu tidak peduli bagaimana dunia berjalan, pikiran rasional akan mengikuti aturan yang diciptakannya sendiri dan mencoba memaksa dunia mengikuti aturan itu. Celakanya lagi, kita menggunakan pikiran sadar untuk
    berpikir, menganalisis, mensistesis, dan mengevaluasi.
     
    ketut and dCartes like this.
  3. xtmxady

    xtmxady Super Hero

    Joined:
    Dec 13, 2009
    Messages:
    3,854
    Likes Received:
    74
    Location:
    Tarakan BAIS \m/
    sampai sekarang masih terpikir gajah merah muda itu, padahal di tulisan tersebut ada kata "tidak" jadi membuat daya pikir kita harus menemukan dan membayangkan ada gajah yang merah muda dan lalu lupakan.

    Ingatan manusia sangat hebat ya, kira - kira kalau di ukur dari kapasitas "Byte" daya ingatan / daya pemikiran kita bisa diukur B, KB, MB, GB, TB dan atau UNLIMITED. Kalau aku mungkin memilih Unlimited, bayangkan aja ingatan dari waktu kita masih kecil sampai dewasa saja masih teringat / terpikirkan, walaupun lupa namun setelah di perlihatkan sedikit bukti / objek yang bisa mengingatkan kembali ke masa kecil kita kita bisa sedikit demi sedikit mulai mengingatnya dan akhirnya ingat dengan jelas.

     
    Last edited: Jun 10, 2010
  4. van_arista

    van_arista Konsultan Toko Online

    Joined:
    Aug 22, 2009
    Messages:
    3,336
    Likes Received:
    1,235
    Location:
    Surabaya
    baru sadar,, thanks..
     
  5. avianto

    avianto Super Hero

    Joined:
    Oct 24, 2009
    Messages:
    3,112
    Likes Received:
    467
    :demam: gt yak..
     
  6. AnggaRifandi

    AnggaRifandi Hero

    Joined:
    Jan 24, 2010
    Messages:
    720
    Likes Received:
    28
    Location:
    Bekasi Timur
    Pernah membacanya di buku Quantum Learning :senyum:
    Masih banyak potensi menarik dari otak yagn belum tergali :lol:
     
  7. afukjbr

    afukjbr Super Hero

    Joined:
    Feb 13, 2010
    Messages:
    862
    Likes Received:
    161
    Menarik sekali, dulu pernah baca hal ini, tapi lupa di mana.
     
  8. rivaekaputra

    rivaekaputra Netpreneur

    Joined:
    Nov 6, 2009
    Messages:
    1,102
    Likes Received:
    41
    Location:
    Tangerang
    we will not go down = we will go down !!!!!
     
  9. bima93

    bima93 Super Hero

    Joined:
    Nov 9, 2009
    Messages:
    1,102
    Likes Received:
    27
    Location:
    www.ptc-luar-terpecaya.blogspot.com
    waduh masih binggung sob
     
  10. ironman

    ironman Hero

    Joined:
    Apr 13, 2010
    Messages:
    535
    Likes Received:
    2
    nice share ..

    menjadi Tuan bagi diri sendiri,

    jadi ingat Ramadahan dah dekat ya ..
     
  11. uknowmelahhh

    uknowmelahhh Super Hero

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    1,433
    Likes Received:
    44
    berarti kita harus bilang :

    - Tetap Semangat lahh, Nyerah nya kapan2 ajah.. :kembang:
     
  12. renogen

    renogen Super Hero

    Joined:
    Jan 4, 2010
    Messages:
    1,999
    Likes Received:
    109
    Location:
    Blora
    Kok bicara gajah merah muda, yang mana gajahnya? Ane kok bingung.
     
  13. yudharamadhona

    yudharamadhona Super Hero

    Joined:
    Nov 6, 2009
    Messages:
    2,540
    Likes Received:
    104
    Location:
    di gundukan $$$
    wah mantap nih infonya. baru nyadar nih ane :silau:
     
  14. rivaekaputra

    rivaekaputra Netpreneur

    Joined:
    Nov 6, 2009
    Messages:
    1,102
    Likes Received:
    41
    Location:
    Tangerang
    di SPOILER pertama bro
     
  15. senpul2006

    senpul2006 Super Hero

    Joined:
    Aug 7, 2007
    Messages:
    1,576
    Likes Received:
    41
    Location:
    Target BN Estate DONE
    itu yg tidak kita sadari...sebenarnyakekuatan bawah sadar itu sangat besar...saya suka baca buku2 nya Adi W.Gunawan/Ariesandi Setyono...bagus utk mengetahui bagaimana supaya kita bisa mendidik anak2 kita.atau utk perkembangan diri kita juga.
     
  16. yudhaman

    yudhaman Super Hero

    Joined:
    Dec 15, 2009
    Messages:
    867
    Likes Received:
    15
    Location:
    Medan
    Info baru yg bgus
     
  17. osmiless

    osmiless Super Hero

    Joined:
    Jan 21, 2010
    Messages:
    1,118
    Likes Received:
    69
    betul juga sih...... thanks mas ekaa..
     
  18. rivaekaputra

    rivaekaputra Netpreneur

    Joined:
    Nov 6, 2009
    Messages:
    1,102
    Likes Received:
    41
    Location:
    Tangerang
    iya...buku2 mreka bdua memang bagus u/ pngetahuan tntang Pikiran.
     
  19. Rose22

    Rose22 Super Hero

    Joined:
    Jun 22, 2009
    Messages:
    779
    Likes Received:
    8
    Location:
    GuruGoBlog.Info
    pikiran salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kita.
    yang terutama adala TUHAN.
     
  20. aveking

    aveking Super Hero

    Joined:
    Jan 20, 2010
    Messages:
    839
    Likes Received:
    20
    Location:
    Tangerang
    Dan berhati-hatilah untuk tidak menjadikan "kebuntuan" sebagai alasan "pengakuan terhadap Tuhan" atau "kepasrahan" yang disebabkan keputus-asaan...:senyum:
     

Share This Page