(SHARE) Menurutmu Market Place Itu Bagaimana?

Indonesia Darurat Harga Diri

share postingan facebooknya mas Army Alghifari tentang market place

Baru kemarin saya ketemu dengan mas Jaya Setiabudi. Di rumahnya. Kita diskusi mengenai penjajahan marketplace.

Lebih dari 90% produk di marketplace isinya produk impor. Produk-produk ini sudah mengantarkan 2 anak bangsa kita menjadi konon katanya daftar orang terkaya di Indonesia.

Bahkan, ada sebuah marketplace yang 70% barangnya adalah brand dia sendiri yang copy paste dari MANTAN orang yang buka toko disana dan pergi karena ditusuk sendiri oleh mereka.

Sebentar. Ada yang aneh!!

Marketplace ini sekarang jadi ladang penindasan. Dulu ada tragedi tiananmen yang membantai rakyat Cina, dulu ada tragedi Holocaust yang menghapus ras Yahudi, SEKARANG ada gerakan marketplace yang menghancurkan harga-harga dan ekonomi Rakyat Indonesia.

Keberhasilan mereka bukan PROFIT transaksi. Ingat. Tapi akuisisi orang. Pertumbuhan yang batasnya adalah langit.

Aset mereka adalah data transaksi dan perilaku konsumen.

Contoh pemanfaatannya: Orang yang belum selesai beli jaket di toko A, tiba-tiba ditawari jaket yang lebih murah di toko B. Mana boleh seperti ini??

Produk yang laku dari produsen B adalah celana, maka marketplace bikin sendiri brand lain lalu menawari para pembeli produsen B. Ini kalo orang nyata di pasar, udah diarak telanjang!

Semua data transaksi kita, tidak bisa ditracking pola-polanya. Padahal kalau pakai Facebook ads saja, kita bisa tau mana customer yang lifetime value nya tinggi, mana yang nggak, tinggal dimana, beli pakai apa, jam berapa, pakai CC atau tidak, dsb. Lah ini di marketplace, dikunci rapat-rapat. Katanya nasionalis?

Saya merenung sepulang dari rumah mas Jay.

Dimana harga diri kita?

Selama beriklan di Facebook ads saya selalu bilang ke teman-teman, JANGAN PERNAH beriklan toko marketplace-mu lewat Facebook ads. Itu namanya jadi yayasannya marketplace! Jadi donaturnya marketplace! Goblok!

Maaf saya agak emosi.

Tegakkan tubuhmu! Bikin website! Gak bisa? Belajar! Miliki harga diri! Jangan mau terus-menerus mental dan tindakanmu ditindas rasa-rasa malas.

Belajarlah bisnis lebih dalam! Miliki brand! Bangun sendiri namamu! Keluar dari medan perang marketplace. Tidak bisa tidak.

Kalau TERPAKSA masih tetap harus pakai marketplace, didik konsumenmu untuk BELI LEWAT WEBSITE sendiri. Kasih diskon. Kasih bonus. Sampai tiba waktunya, lalu ucapkan selamat tinggal ke mereka. Harus cerdas.

Sampai marketplace Indonesia dan pemain besar marketplace mau memihak produk anak bangsa, baru kita bisa rencanakan gencatan senjata. 90% produk impor tidak bisa ditolerir.

Ya, dulu saya termasuk yang mengajarkan impor satuan. Tapi saya betul-betul nggak nyangka hari ini marketplace sudah 90% isinya benar-benar produk impor. Kualitasnya hancur pula.

Buat teman-teman yang impor, ayo kita mulai perjuangan baru. Kalau perlu kita jajah negara lain. Jangan cuma devisa Indonesia yang disedot negara lain. Kita tarik dollar ke Indonesia. Jangan cuma puluhan dollar, tapi PULUHAN, RATUSAN, JUTA DOLLAR.

Ini sudah masuk ranah perjuangan. Mau diapakan negara ini kalau ekonomi rakyatnya sudah dikuasai oleh bukan bangsa sendiri, tapi segelintir orang?

Sent from my Redmi Note 3 using Tapatalk

 

Jadi bahan renungan ane,kepikiran pngn build brand sndiri dg bkin web..
Makasih gan

Sent from my Redmi 4 using Tapatalk

 

ehmm... bisa dijadikan bahan diskusti..
tp ini menurut ane ya gan...
sbnrnya bukan soal penjajahan sama produk impor sih..
kmaren juga ngobrol2 sama temen, intinya "klo ada barang yg lebih murah buat apa bayar lebih mahal"
coba aja lihat barang2 impor itu, ada banyak lapak yang jualnya murah bgt..
ya klo soal harga balik ke individu sih..

ane setuju aja klo marketplace dukung produk lokal, ya hrs ada juga sokongan dari perundangan misalnya mbok ya dibebasin dari pajak2 atau pungutan gtu..

trus soal penjajahan, yg namanya marketplace skrg itu kn msh takaran startup, ini menurut ane, jd ya mo gimana pun tetep butuh dana gan..
misal toped itu dpt dana klo gk salah dari alibaba, atau bli2 dpt sokongan sama induk "temennya benang"..

 

Kalo saya pribadi sih iklas aja sebetulnya dikatain Goblok
Gak munafik lah, margin yg saya dpt dr jualan di MP nyatanya emg gede kok
Dan lagi saya gak perlu repot mikirin domain hosting, down pun yg bebenah pihak MP bukan saya
Gak perlu puyeng optimasi jg. Pasarnya pun udh jelas yg di target

Tp itu klo saya lho ya...
Kalo yg dikutip itu kan sudut pandange dr sisi importir
Yo jelas beda lah sama pemain kelas semut kaya saya haha

 

mau nyaleg mas?

ayok diskusi,
nih Indonesia 2020 ditargetkan harus siap bersaing dengan pasar global [versi WTO], dan jangan lupa kita kudu bersyukur loh di era pemerintahan yang sekarang, kenapa? karena Indonesia sekarang udah jalan dan sedang gencar-gencarnya melakukan peningkatan expor ama investasi serta pengembangan potensi pasar non tradisional Indonesia. tentunya ada efek positif ke marketplace indo,

contoh lainya banyak yg bisa nembus luar, kayak indomie,polygon,inaco, telkom, marta tilaar dll...
sebut saja indomieee gan, produk simple bikinan anak bangsa bisa dinikmati di selurh duniaa...

Tentang Marketplace, contoh nih, alibaba invest ke banyak marketplace bukan karna mau mengakuisisi atau seolah olah menenggelamkan produk lokalan, lalu mau jajah bangsa lain? hehe, orang sesama bangsa aja masih ribut sendiri,. mau bahas harga diri bangsa? masih banyak juga oknum dari bangsa kita yang belum bisa menghargai diri sendiri dan produk yg doi jual,.

maka dari itu salah satu hal kenapa impor lebih murah drpd produk lokal. karna lebih terjangkauuu men.

mau bikin marketplace sendiri? boleh2 aja silahkan hihi tapi harus kuat secara finansial dan mental,..
kalo pendapat ane, lebih baik mengikuti sistem yang menurut ente baik dan yang ada aja, selagi itu MENGUNTUNGKAN dan mbuat kita semakin inovatif dan produktif dlm menghasilkan recehan...


salam...

 

Yang msh muda silahkan semangat yang tinggi setinggi langit.

 

Itulah yg namanya globalisasi, di mana pasar bebas yg berkuasa. Semakin murah barangnya, semakin luas juga pasarnya. Di sisi lain, domestik bisa memproduksi layanan yg dibayar tinggi, atau produk ekspor utama dan dalam hal ini supaya ada keseimbangan antara ekspor dan impor.

 

pemikiran yg unik, marketplace emg untung pemilik bukannlah dari iklan atau yg lain, tapi DATA. makanya alibaba sampai mau invest ke tokped , google invest ke gojek, karena bisa tau apa yg sering masyarakat lakukan

 

Dalam hal ini memang sebuah hal yang masuk akal gan, market place memang sangat membludak sekarang ini. Sehingga barang-barang lokal bisa kalah saing dengan imporan. Jadi kita bisa berusaha dengan baik dan maju ke depan. Salam profit by instaforex.