Mushola Jadi Konlik. Mohon Bantuan

Assalamu'alaikum. Maaf OOT, mungkin ada yang tahu hukum.

Ada mushola, dulu sudah di wakafkan. yang mewakafkan sudah meninggal dan masalahnya tidak ada hitam di atas putih sehingga kemudian menjadi konflik.oleh keluarganya, terpaksa warga sedang mencari alternatif.

Bagaimana solusinya. Qita mulai mencoba untuk membeli tanah dan gedung. Adakah jalur hukum yang bisa kami tempuh?

Makasih

 

Coba ajak ustad sama pengurus musholla gan..

 

Betul kata mas di atas, kalau sudah diwakafkan coba panggil ustadz atau sesepuh yang tau dan bisa jadi saksi sama wakaf musola ini.

Kasian sekali ya, orang tuanya sudah nyaman di alam barka dengan amal dan ibadah yang baik ternyata keluarganya malah seperti ini, Jadi turut prihatin kalau lihat yang seperti ini.

 

wah agak susah klo gak ada dokumennya, bagaimanapun pihak mushola lemah kedudukannya, pihak keluarganya jg kelihatan tidak punya itikad baik, jalannya ya memang harus nego, dibeli lagi klo bisa dengan harga murah

 

itu masalahnya di pihak keluarga om yang ga mau rejeki,,, kalo g ada hitam di ats putih ya susah sih mAS...

 

Susah mas kalau ga ada hitam diatas putih, coba aja berunding antara pihak saksi yang saat itu mengetahui kejadiannya, warga, ustadz dan keluarga.

 

jadi berarti kita ngalah gitu ya???

 

harus dibicarakan sama sesepuh yang tahu sejarahnya ini gan..

 

Solusi lewat jalur hukum, apapun keputusannya kedua pihak harus ikhlas.

 

Dibicarakan baik-baik sama pihak keluarga itu Gan. Panggil semua saksi dan orang yang terkait dengan permasalahan wakaf tersebut.
Dan kalau pihak keluarga tidak paham agama. Coba aja dijelaskan bahwa kalau harta yang diwakafkan tersebut pahalanya akan terus mengalir ke orang yang mewakafkan selama harta yang diwakafkan tersebut masih bermanfaat bagi orang banyak. Dan kalau misalnya diambil lagi apa mereka mau berlaku durhaka dan mau memutus pahala untuk orang yang mewakafkan harta tersebut. Dan apa mereka tidak takut kualat nantinya. Kualat maksudnya disini adalah mendapatkan dosa dan azab dari Allah.
Kalau lewat jalur hukum sih nggak bisa kalau nggak ada hitam diatas putih Gan. Sama kejadiannya dengan saya. Tanah warisan dari Kakek dan Nenek saya pun bersengketa sama kerabat sendiri dan akhirnya dengan berat hati terpaksa kami mengalah. Dan waktu itu pernah mau ditempuh dengan jalur hukum tapi karena tidak ada hitam diatas putih, makanya mereka juga tidak bisa memprosesnya.
Solusinya seperti yang saya sampaikan diatas. Panggil seluruh saksi dan kalau misalnya pihak keluarga tetap bersikeras sebaiknya biarlah kita mengalah...

 

Memang setiap sesuatunya yang berhubungan sama beginian musti ada hitam diatas putih,,apalagi jaman sekarang gan,,coba dibicarakan sama semua pihak terkait, pastinya harus didampingi orang yang bener2 ngerti, ngerti agama, tokoh masyarakat setempat misalnya..terus dulu pas wakaf kan juga ada saksi pastinya