DILEMA HATI MENENTUKAN HIDUP (please)

Dalam banyak peristiwa seringkali dengan mutlak bahwa pilihan kita adalah yang terbaik dan apa yang kita takutkan adalah buruk bagi diri kita.

Adakalanya sesuatu yang kita anggap baik, belum tentu yang terbaik menurut Allah. Begitu juga sebaliknya. So sholat istikharoh mbak.. biar mantep jalani langkah2 n hari-hari selanjutnya.

Bahagia itu bukan karena kita bersama kekasih kita, namun bahagia itu jika kita merasakan Dzat yang meminjamkan kehidupan ini, bersama kita.

 

Amalan yang insya allah berguna :

Shalat istikharah setiap malam (sampai hari menjelang pernikahan)
Baca surah alfatihah 41 x sekaligus (jangan dicicil..)

Berdoa dengan khusyu' dan berulang ulang :

Ya Allah, jika [...sebut nama...] memang jodohku, maka jadikanlah...
Jika [...sebut nama...] bukan jodohku, maka jauhkanlah...

Insya allah jika memang pernikahan terjadi maka itulah jodohnya sis...

Karena jodoh tidaklah selalu adalah orang yang dicintai...


insya allah seiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya....

Pernikahan memang misterius sis...
Ada yang sebelum menikah keduanya saling mencintai kayak kisah sinetron tetapi setelah menikah baru 6 bulan menjalani udah bolak balik urusan ke pengadilan agama alias ngurus perceraian...

BTW, siapapun jodohnya sis semoga itulah yang terbaik, amiiin.

 

makasih bang

---------- Post added at 01:35 AM ---------- Previous post was at 01:32 AM ----------

tolong buat semuanya jika tulisan dibawah ini ada yg salah/keliru mohon dibenarkan?
dan apakah dalil2 dibawah ini kuat atau tidak???
​

Masih sering kita temukan di masyarakat kita fenomena nikah paksa dengan alasan agama. Maka kiranya penting untuk dijelaskan kepada masyarakat, khususnya di kalangan umat Islam, tentang hukumnya secara rinci. Para ulama membahas bagaimana hukumnya seorang wali, khususnya ayah atau kakek menikahkan paksa seorang gadis dengan orang lain pilihan wali tersebut atau menikahkanya tanpa sepengatahuan atau persetujuan gadis tersebut? Uraian hukumnya adalah sbb.
1. Seorang janda disepakati tidak boleh dipaksa sesuai hadist yang mengatakan “janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, adapun gadis maka ia dimintai persetujuannya, tanda persetujuannya adalah diam” (h.r. Muslim).
2. Seorang gadis yang sudah dewasa, bolehkah orang tuanya menikahkannya dengan paksa, tanpa persetujuan gadis tersebut? Masalah ini ada dua pendapat yang populer di kalangan ulama fiqih.
Pendapat pertama: orang tua boleh menikahkan paksa anak gadisnya. Pendapat ini diriwayatkan dari Imam Malik dan Imam Syafii serta riwayat dari Imam Ahmad. Alasan pendapat ini adalah hadist di atas bahwa kalau janda lebih berhak atas dirinya, maka artinya orang tua lebih berhak atas anak gadisnya. Kemudian juga hadist yang mengatakan “seorang gadis datang ke Rasulullah s.a.w. mengadu kepada Rasulullah bahwa ayahnya menikahkannya dengan seseorang yang ia tidak menyukainya, lalu Rasulullah s.a.w. memberinya pilihan (boleh melanjutkan dan boleh menolak)” (h.r. Abud Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad). Rasulullah memberinya pilihan, itu menunjukkan bahwa nikahnya sah. Ada juga riwayat hadist tersebut dengan redaksi “gadist walinya lah yang menikahkannya” (h.r. Daraqutni)
Pendapat kedua gadis dan janda yang baligh aqil sama sekali tidak boleh dipaksa menikah dan nikah paksa hukumnya tidak sah. Pendapat ini berlandas pada hadist riwayat Bukhari Muslim “Seorang gadis Tidak boleh dinikahi hingga mendapatkan persetujuannya, begitu juga seorang janda tidak boleh dinikahi hingga mendapatkan persetujuannya. Seorang sahabat bertanya “bagaimana mengetahui persetujuannya (umumnya mereka malu)?” Rasulullah s.a.w. menjawab “Izinnya adalah ketika ia diam dan tidak menolak”. Shan’ani penulis kitab Subulus Salam Syarah Bulughul Maraam bahwa hadist ini juga menunjukkan kaharaman nikah paksa.
Kembali kepada mazhab Syafii yang mengatakan bahwa nikah paksa hukumnya sah, kalau ditelusuri lebih jauh dari kitab-kitab mazhab Syafii kita menemukan bahwa pendapat tersebut tidak mutlak. Artinya ada syarat-syarat tertentu yang menjadikan nikah paksa sah. Seperti ditegaskan dalam kitab Hasyiah Bujairami dan kitab al-Iqna’ karangan Khatib Al-Syarbini bahwa seorang ayah atau kakek bisa menikahkan anak gadisnya tanpa persetujuan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Tidak ada permusuhan antara ayah dan gadis tersebut. Artinya tidak terbukti ada unsur penganiayaan dan kepentingan sepihak dalam pernikahan tersebut;
2. Sang ayah menikahkanya dengan orang yang sepadan dengannya (kafa’ah).
3. Ayah menikahkannya dengan mahar mitsil (yaitu senilai mahar atau lebih mahal dari mahar yang diterima ibu sang gadis);
4. Mahar harus dengan valuta yang berlaku di negeri dimana mereka hidup;
5. Suaminya harus mampu membayar mahar tersebut;
6. Ayah tidak menikahkanya dengan seseorang yang membuat gadis tersebut menderita, misalnya seorang yang buta atau orang yang sudah tua;
7. Gadis tersebut belum wajib melaksanakan haji, karena kalau sudah wajib akan tertunda hajinya oleh pernikahan tersebut;
Ulama Wali Iraqi menambahkan satu syarat lagi, yaitu tidak ada permusuhan antara gadis dan lelaki yang dinikahkan dengannya.
Melihat syarat-syarat tersebut, secara jelas dapat dipahami bahwa inti dari syarat tersebut adalah tidak adanya keberatan dari pihak gadis untuk menerima nikah tersebut dan itu artinya adalah atas persetujuannya. Dengan demikian juga dapat difahami bahwa mazhab Syafii sebenarnya juga mengatakan bahwa nikah paksa tidak sah kecuali mendapatkan persetujuan dari si gadis. Sekiranya gadis tersebut ternyata menerima dan tidak menolak maka tidak perlu dilakukan pengulangan akad nikah. Demikian semoga membantu. Wallahu a’lam bissowab.
Ustadz Muhammad Niam, LLM
Koordinator PesantrenVirtual.com

Text refrensi seperti berikut:

• · عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الثَّيِّبُ أَحَقُّ بِنَفْسِهَا مِنْ وَلِيِّهَا وَالْبِكْرُ تُسْتَأْمَرُ وَإِذْنُهَا سُكُوتُهَا.
• · وَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { أَنَّ جَارِيَةً بِكْرًا أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ أَنَّ أَبَاهَا زَوَّجَهَا ، وَهِيَ كَارِهَةٌ فَخَيَّرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ } .
• · رَوَاهُ أَحْمَدُ ، وَأَبُو دَاوُد ، وَابْنُ مَاجَهْ
• · عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ وَلَا الثَّيِّبُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ إِذْنُهَا قَالَ إِذَا سَكَتَتْ.
• · تَنْبِيهٌ : لِتَزْوِيجِ الْأَبِ أَوْ الْجَدِّ الْبِكْرَ بِغَيْرِ إذْنِهَا شُرُوطٌ : الْأَوَّلُ أَنْ لَا يَكُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ ظَاهِرَةٌ .

الثَّانِي : أَنْ يُزَوِّجَهَا مِنْ كُفْءٍ .
الثَّالِثُ : أَنْ يُزَوِّجَهَا بِمَهْرِ مِثْلِهَا .
الرَّابِعُ : أَنْ يَكُونَ مِنْ نَقْدِ الْبَلَدِ .
الْخَامِسُ : أَنْ لَا يَكُونَ الزَّوْجُ مُعْسِرًا بِالْمَهْرِ .
السَّادِسُ : أَنْ لَا يُزَوِّجَهَا بِمَنْ تَتَضَرَّرُ بِمُعَاشَرَتِهِ كَأَعْمَى أَوْ شَيْخٍ هَرَمٍ .
السَّابِعُ : أَنْ لَا يَكُونَ قَدْ وَجَبَ عَلَيْهَا نُسُكٌ فَإِنَّ الزَّوْجَ يَمْنَعُهَا لِكَوْنِ النُّسُكِ عَلَى التَّرَاخِي وَلَهَا غَرَضٌ فِي تَعْجِيلِ بَرَاءَةِ ذِمَّتِهَا قَالَهُ ابْنُ الْعِمَادِ .
وَهَلْ هَذِهِ الشُّرُوطُ الْمَذْكُورَةُ شُرُوطٌ لِصِحَّةِ النِّكَاحِ بِغَيْرِ الْإِذْنِ أَوْ لِجَوَازِ الْإِقْدَامِ فَقَطْ ؟ فِيهِ مَا هُوَ مُعْتَبَرٌ لِهَذَا وَمَا هُوَ مُعْتَبَرٌ لِذَلِكَ ، فَالْمُعْتَبَرَاتُ لِلصِّحَّةِ بِغَيْرِ الْإِذْنِ أَنْ لَا يَكُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ وَلِيِّهَا عَدَاوَةٌ ظَاهِرَةٌ ، وَأَنْ يَكُونَ الزَّوْجُ كُفُؤًا ، وَأَنْ يَكُونَ مُوسِرًا بِحَالِ صَدَاقِهَا ، وَمَا عَدَا ذَلِكَ شُرُوطٌ لِجَوَازِ الْإِقْدَامِ .
قَالَ الْوَلِيُّ الْعِرَاقِيُّ : وَيَنْبَغِي أَنْ يُعْتَبَرَ فِي الْإِجْبَارِ أَيْضًا انْتِفَاءُ الْعَدَاوَةِ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الزَّوْجِ انْتَهَى .

 

intinya: kalo sang Ayah menjodohkan dikau dg orang begajul ga jelas en islamnya kagak bener then if reject it is fine. tp jikalau sang jodoh dari Ayah dikau islamnya bagus, keluarganya baek, pendidikan/keilmuannya tinggi/sepadan dg dikau, terus memiliki usaha nyang halal en berkah, maka menolaknya akan membawa mudhorot.. karena dikau sudah menghinakan kesolehan sang jodoh, en mengabaikan bakti en hormat dikau pada sang Ayah.

namun demikian, pernikahan tanpa diawali cinta jadi kayak masakan kurang bumbu.. meski dlm pengalaman ane, cinta bisa tumbuh karena sering diberi pupuk.. artinya cinta pun bisa ditumbuhkan di pernikahan.. karena benar akan ada titik jenuh di sebuah pernikahan, cinta bisa hilang, en jangan lupa bisa pula datang lagi.. akarnya adalah kesetiaan, batangnya tanggung jawab, rantingnya kepercayaan, juga daunnya keterbukaan, buahnya bernamakan cinta (teori bangzenk)

semoga apapun keputusan akhir dikau adalah nyang terbaik nyang Dia Sang Pemilik Hati kehendaki. Do'a ane mencari jodoh dulu: smoga pilihanMu adalah pilihanku juga, ane pasang tuh do'a di cermin, setiap bercermin setiap itu pula ane baca do'a ituh..

 

thx verry much bangzenk
​

 

ane rasa kegalauan hati TS akan sirna kalo yang di tunggu2 bersua dimari.....

apa perlu kita bikin thread baru Gerakan 1.000.000 member adsense-id Mendukung pria pujaan hati TS Menentukan Pilihan..

 

memang itu bang yg saya tunggu2,dia bersua disini menjawab semuanya.
thx dah mengerti hati saya.
​

 

Aha... mungkin mastah ibnu yang ditunggu tunggu nih... Pujaan Wanita Masa Kini

Hehehe ... Just kidding. jangan marah ya mastah

 

klo disini dia ga nanggepin, apa ga nanggepin juga via sms ?

suruh buktikan keseriusannya dgn komen di topik ini sis *kompor*

 

pelajaran aja buat semuanya, kalau mencintai pacar janganlah 100 persen sebelum dia resmi menjadi milik kita...karena apapun bisa terjadi jadi cintailah pacar sewajarnya saja, kalau dah jadi suami atau istri maka cintailah sepenuh hati. Ciri-ciri yang akan menjadi jodohmu : bila berdekatan dengannya sama2 bergetar hatinya (sama2 bukan salah satu aja), karena pada hakekatnya manusia sudah memiliki pasangannya masing2 di alam roh sebelum mereka lahir didunia, setelah mereka lahir didunia dan dewasa mereka wajib mencari jodoh mereka tersebut (emang jodoh sudah ada yang mengatur tapi kalau tidak dicari, jodoh tidak akan jatuh sendiri dari langit). Cinta, tidak ada seorangpun didunia ini yang bisa menolaknya. Kalau memang kamu dihadapkan pada dua pilihan yang sulit maka shalatlah dan berdoa minta petunjuk allah mana jalan yang harus kamu pilih. Sekian dulu ga cukup kalo kepanjangan.

 

bismillah

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

 

Baca thread dari awal ampe akhir ini, jadi pengen ngasi kalimat ini:

YOU DO FOLLOW YOUR HEART!!!

terakhir, Jika dia emang jodohmu maka Tuhan pasti memberikan jalan mempertemukanmu sesulit apapun itu...

 

Mod... Bangzenk and Pedurungan... Take action... tangkap dan bawa ke sini...

 

setuju 100% dg om Ibnu Andhika, ane pun selalu begitu,. klo dah ngelakuin itu,. hati bener-bener terasa tenang,.

 

Pilihlah yang terbaik dari agamanya, bibit, bebet, bobotnya nscaya kamu akan mendapatkan yang terbaik deh.....

 

Sebenernya tiap anak ingin membahagiakan ortu, tp susah juga klo disuruh nikah dengan seseorang tanpa ada chemistry, memang ada yg berhasil, tp ada juga yg gagal. Hati emang susah diatur dan gak ada formula yg pasti tentang komposisi hati. Klo sista belum nikah sampai hari ini, selain dengan doa dan sholat istikharoh, coba diperkuat dengan ikhtiar dg meminta teman sista utk melamar, gak usah malu atau takut karena saat genting begini ketegasan sangat diperlukan, klo dia menolak berarti dia bukan pilihan yg terbaik untuk masa depan sista. Klo saat ini sista sdh menikah, ya gak ada cara lain selain belajar mencintai suami sista, smoga cinta itu segera tumbuh diantara sista dan suami sista, amiiin

 

spt pepatah jawa..

Witing Tresna Jalaran Soko Kulino..

kurang lbh artinya, datangnya cinta itu krn kebiasaan..

dr orang yg dijodohkan ma mb'..it kan plihan ortu n pasti ortu g pilih sembarangan orang bwt jd mantunya..

Untuk yg baru kenal td lwt online, bukan bermaksud ap2..
Dunia internet ini serba anonim mb'..
apalagi selama ini mb' cm kontak2 an lwt sms at inet..


Kan mb" jg g tau aslinya dia kyk ap..

Jadi..

Dari pada mengharapkan orang kedua yg blm jelas siapa dia..
Lbh baik lanjutkan aja pernikahannya..

Toh..Witing Tresna Jalaran Soko Kulino..

Mb' nya g cinta sama calon suami krn memang blm terbiasa am dia

 

buat semuanya : terimakasih yg sebesar2nya atas saran dan nasehatnya.
saya akan coba menjalani takdir.
baik buruknya saya serahkan semua pd ALLAH.
terimakasih banyak.
wassalam'alaikum warahmatuLLAH wabarakatuh
​

 

Sis ane pesen satu lagi, klo sudah di putuskan mana yg terbaik bagi sis, jgn lupa undang2 kami member adsense-id yah, insya'allah pasti pada dateng, buat yg mastah2 sekalian ane nitip talangin amplop'y , inget sis undangan'y jgn lupa